NAMA Iko Uwais boleh dibilang masih baru di dunia
perfilman Indonesia. Namun, ia mampu menjadikan film Indonesia, The
Raid, sebagai pemenang salah satu kategori di Toronto International
Film 2011 di Kanada.
Iko memulai karirnya sebagai atlet silat. Dengan kemampuannya itu, Iko
membintangi film laga seperti Merantau dan The Raid. Merantau telah
tayang beberapa tahun silam. Sementara The Raid akan rilis pada 23
Maret 2012.
Kemampuan akting Iko berikut bela dirinya mencuatkan isu yang
menyatakan ia mendapat tawaran beradu akting di episode terbaru film
Mortal Kombat yang akan diproduksi tak lama lagi.
Ditanyai soal kebenaran berita itu, Iko tak bisa menjawab banyak. "Saya gak bisa jawab iya atau nggak. Sejauh ini, pernyataan itu masih rumor," kata Iko saat ditanyai www.metrotvnews.com
di sela-sela acara 8-11 Show Metro TV. Ia menganggap rumor itu
terdengar lantaran kesuksesan The Raid di festival film internasional.
"Kita cuma ikutan, gak ada target apa-apa, pokoknya bikin
film yang bagus, yang mencoba menggabungkan unsur silat dengan koreo
yang bagus. Ternyata hasilnya seperti itu, sambutannya sangat bagus,"
ujar pemilik nama asli Uwais Qorny itu.
Mereka memenangkan kategori people choice midnight madness, yaitu
film-film bergenre agresif (action, thriller, dll.) yang diputar pada
tengah malam di acara tersebut, yang biasanya ditonton oleh para
penggila film-film bergenre agresif pula. Ternyata dari hasil polling
para penonton film-film tersebut, The Raid meraih suara terbanyak
sehingga memenangkan kategori ini.
Iko mengisahkan The Raid bercerita tentang Rama, aksi seorang anggota
pasukan khusus polisi yang meringkus gembong narkoba yang selama ini
tidak ada yang berani menyentuh. Hampir seluruh isi film menceritakan
peristiwa penggerebekan yang terjadi di dalam gedung persembunyian
gembong narkoba tersebut.
Di dalam film ini ditampilkan adegan-adegan yang sangat agresif dan
berbahaya, bahkan anda bisa menyaksikan adegan-adegan berdarah, seperti
penembakan kepala dari jarak dekat. Menurut Iko, film ini merupakan
sebuah terobosan dari film Indonesia yang berani mengangkat
adegan-adegan seperti itu.
Untuk memperkuat karakter dan mental para pemeran yang bermain di film
ini, mereka sempat dilatih terlebih dahulu di Kopaska (Komando Pasukan
Katak) Polri. Para pemeran film ini dilatih bagaimana cara menangani
musuh dan juga sikap keseharian seorang anggota pasukan khusus polisi.
Seperti film Merantau, Iko mengangkat seni bela diri silat sebagai
unsur utama koreografi film. Bedanya, Iko berperan sebagai orang
Minangkabau yang ahli bela diri dan merantau di Jakarta.
Bagaimana harapan Iko soal film action Indonesia di tengah maraknya
film luar negeri? Menurutnya, Indonesia mampu mengeluarkan film dengan
warna-warna baru. "Jangan sampai dalam satu periode jenis filmnya itu-itu aja, karena sebenarnya penonton itu lebih pandai menilai daripada pembuatnya." ujar Iko.
Ok Iko, sukses terus buat karir perfilmannya, dan maju terus film Indonesia. (rio)
No comments:
Post a Comment